You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KULWARU
Kalurahan KULWARU

Kap. Wates, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Sistem Informasi Kalurahan Kulwaru Lindungi Diri dan Orang Sekitar dengan Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan Ayo Pakai Masker ! Ayo Cepat Vaksin !

KKN UST PERIODE II  2023 PADUKUHAN SERANGREJO MELAKUKAN PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK PESTISIDA NABATI

Administrator 16 Februari 2023 Dibaca 687 Kali
KKN UST PERIODE II  2023 PADUKUHAN SERANGREJO MELAKUKAN PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK PESTISIDA NABATI

          Indonesia terkenal kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk di Padukuhan Serangrejo. Salah satu wilayah yang berada di Kalurahan Kulwaru, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki banyak jenis tumbuhan yang mudah ditemukan dan bisa digunakan sebagai obat maupun sebagai bahan pestisida alami, termasuk daun pepaya. Sejak berabad-abad silam bangsa Indonesia sudah menggunakan ramuan yang berasal dari campuran dedaunan, akar, bunga maupun buah, dan telah menggunakan berbagai tanaman sebagai bahan pestisida alami. Penggunaan tanaman baik untuk obat dan pestisida karena mengandung zat aktif yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan maupun mengendalikan hama penyakit.

          Secara umum pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya yang alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang.

          Salah satu bahan pestisida nabati tersebut adalah daun pepaya. Pestisida daun pepaya diyakini mempunyai efektifitas yang tinggi dan dampak spesifik terhadap organisme pengganggu. Bahan aktif daun pepaya juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Daun pepaya mengandung zat papain yang tingi sehingga rasanya pahit. rasa pahit inilah yang membuat hama enggan untuk memakan tanaman yang disemprot daun pepaya.  Daun pepaya potensial sebagai pestisida alami efektif mengendalikan hama ulat, penghisap, aphids, rayap, dan ulat bulu,

          Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 2 menggelar Pelatihan Pembuatan Pupuk  Pestisida Nabati di Padukuhan Serangrejo Rt.010, RW.006, Kalurahan Kulwaru, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY (03-02-2023). Bertempat di rumah Bapak Hidayat (Rumah Dukuh Serangrejo), kegiatan ini diikuti oleh 16 warga masyarakat dari perwakilan masing-masing RT, (RT.10, RT.11, RT.12, RT.13).

          Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya penyediaan pupuk berbahan organik yang mudah didapatkan oleh masyarakat sekitar yang mayoritas bertani. Selain itu, menurut salah satu warga dengan nama H. Tukiman, menjelaskan, pembuatan pupuk organik ini dapat mengurangi efek samping dari penggunaan pupuk kimia

          Nisa Rahmawati selaku koordinator acara mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut diadakan sebagai sarana edukasi pada masyarakat, khususnya para warga di Padukuhan Serangrejo, dalam memanfaatkan daun pepaya dan lidah buaya “Melalui pengolahan yang tepat yang nantinya dapat memberi manfaat untuk membasmi hama pada tanaman”, terang Nisa.

          Rangkaian agenda pelatihan dimulai dari sosialisasi tentang bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan. Dilanjutkan dengan pengenalan produk Ppupuk Organik Cair (POC) dan acara inti yaitu proses pembuatan POC dari bahan-bahan daun papaya dan lidah buaya, minyak tanah dan deterjen. Dalam praktiknya, POC dibuat menggunakan alat sederhana dan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita. Pemanfaatan daun papaya dan lidah buaya, dan deterjen, dan minyak tanah dapat diolah menjadi pupuk yang bermanfaat.

          Proses pembuatan pupuk organik ini dilakukan dengan mencampur dan mengaduk bahan-bahan tersebut agar tercampur dengan rata. Setalah tercampur merata kemudian di diamkan selama satu malam, pupuk siap digunakan pada hari berikutnya.

Dari pembuatan pupuk organik ini menghasilkan pH 7, dimana jenis pupuk ini dikatakan sangat bagus untuk membasmi serangga pada tanaman,” tambah Nisa

                     Secara tidak langsung, pelatihan pembuatan POC ini juga ditujukan untuk mendukung pelaksanaan program penghijauan di lingkungan Padukuhan Serangrejo. Hasil POC yang sudah siap pakai dapat dimanfaatkan untuk membuat tanaman buah dan sayur di lingkungan setempat tumbuh lebih sehat dan subur.

                     Bapak.Hidayat, selaku Bapak Dukuh Serangrejo menyampaikan bahwa kegiatan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat Padukuhan Serangrejo.  Melalui pelatihan ini, warga kini menjadi mengerti dan dapat mengolah daun papaya menjadi produk yang memiliki kegunaan,” tandasnya.

                     KKN UST PADEPOKAN 27 dibimbing oleh bapak Irham Taufiq, S.S.i., M.Sc. dan diketuai oleh Waldi Tandi Datu (PBI/FKIP) dengan anggota kelompok Ainun Fastajib (PVTM/FKIP), Annisa Farahanun (PVKK/FKIP), Salma Salsabilla (PVKK/FKIP), Maria Midi Kaha (PIPA/FKIP), Tri Wahyuni (PBI/FKIP), Nisa Rahmawati (AGROTEKNOLOGI/FP), Khansa Dehlavi (PSIKOLOGI), Shelly Lyona (PSIKOLOGI), Jacobus Maturbongs (TEKNIK SIPIL/FT), Nurcica Risman (TEKNIK INDUSTRI/FT), Monika Asti W.A (PGSD/FKIP).

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image