RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
Kepadatan penduduk, kemiskinan, pengangguran dan pola hidup akan sangat mempengaruhi kualitas permukiman, bahkan akan menimbulkan masalah sosial, kumuh tidak hanya sekedar dilihat dari halaman rumah yang kotor atau sampah yang berserakan, tetapi kumuh juga bisa terlihat dari tata letak bangunan dan lain-lain. Permasalah komplek tentang kumuh biasanya ada di kota besar, dengan tingginya pertumbuhan ekonomi akan sangat mempengaruhi tingkat perkembangan penduduk, urbanisasi pastinya menjadi masalah tersendiri yang juga akan mempengaruhi kualitas permukiman kumuh, karena kaum urban cenderung tidak peduli dengan kondisi di lingkungannya. Mengatasi masalah permukiman kumuh tidak terbatas pada perbaikan sarana dan prasarana fisiknya saja. Namun mencakup juga pola perilaku dan pola hidup dari masyarakat sendiri yang berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggal. Menempatkan pola hidup dan pola perilaku masyarakat sebagai akar dalam mencegah kawasan kumuh baru yang tidak diharapkan serta menjaga lingkungan permukiman yang telah ditangani kekumuhannnya, akan menjadi hal penting untuk dipertimbangkan. Berikut pola penanganan permukiman kumuh yang bisa dilakukan :
1. Rencana Pencegahan Permukiman Kumuh
Tindakan pencegahan kumuh meliputi pengelolaan dan pemeliharaan kualitas permukiman, serta dengan pencegahan tumbuhnya permukiman kumuh baru, meliputi kegiatan pengawasan dan pengendalian : Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan kegiatan pemberdayaan masyarakat: Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi, seperti kegiatan sosialisasi, penyuluhan, penyadaran yang berkaitan dengan masalah kumuh.
Pola perilaku dan pola hidup mencakup beberapa aspek baik itu dibidang social seperti masalah pendidikan, kesehatan, masalah lahan (legalitas kepemilikan lahan), adat istiadat (budaya) dan juga ekonomi. Hal ini juga menjadikan hal yang perlu dikaji dalam pencegahan masalah kumuh. Terkait dengan kegiatan pencegahan permukiman kumuh, maka ada 2 kegiatan yang mampu untuk mencegahnya muncul lokasi kumuh yang baru didesa Kulwaru.
- Rencana Pengawasan dan Pengendalian
Rencana pengawasan dan pengendalian adalah dengan melihat kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Tabel 5.1 Rencana Pengawasan dan Pengendalian
Lokasi |
Luas (Ha) |
Volume |
Permasalahan |
Rencana Pengawasan dan Pengendalian |
Tersebar di 6 dusun Desa Kulwaru |
251,7415 |
245 Unit |
Bangunan Tidak Teratur |
Penegakan Aturan perijinan IMB |
28 unit |
Bangunan Tidak Layak |
Penerapan UU No 1 tahun 2011 (Bab 2 pasal 4) tentang pemeliharaan dan perbaikan permukiman |
||
8 Unit/Ha |
Kepadatan Bangunan |
Penegakan Aturan KDB dan KLB |
||
4.180 M |
Jalan Lingkungan Tidak Layak |
Penerapan Permen PU No. 19/PRT/M/2011 tentang jalan sesuai kelayakan teknis |
||
5.625 M |
Drainase Tidak Layak |
Penerapan Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang drainase sesuai kelayakan teknis |
||
194 KRT |
Air Minum Tidak Layak |
Menerapkan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) |
||
3 KRT |
Air Limbah Tidak Layak |
Menerapkan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan sesuai Permen LH No.5 Tahun 2014 |
||
697 KRT |
Pengelolaan Persampahan Tidak Layak |
Sosialisasi Peraturan Pemerintah No 81/2012 tentang pentingnya merintis pengelolaan sampah |
||
697 KRT |
Tidak Tersedia Sarana Kebakaran |
Penyuluhan dan penerapan sistem proteksi kebakaran yang sesuai persyaratan teknis (Permen PU No 26/M/2008 |
||
0 Ha |
Ketersediaan Ruang terbuka hijau yang tertata |
Sosialisasi Permen PU No 5/PRT/M/2008 tentang penyediaan dan pemanfaatan RTH |
||
12 KRT |
Status Lahan Ilegal |
Penegakan Aturan perijinan IMB |
||
286 KRT |
Tidak Memiliki IMB |
Penegakan Aturan perijinan IMB |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk tujuan pengelolaan baik dalam rangka mempertahankan kawasan yang sudah tidak kumuh maupun untuk peningkatan kualitas di kawasan permukiman kumuh yang dilakukan secara berkelanjutan, partisipasi aktif masyarakat dan menumbuhkan kemampuan swadaya dan penguatan kapasitas masyarakat
Tabel 5.2 Rencana Pemberdayaan Masyarakat
Lokasi |
Luas (Ha) |
Volume |
Permasalahan |
Rencana Pemberdayaan Masyarakat |
|
Tersebar di 6 dudun Desa Kulwaru |
251,7415 |
245 Unit |
Bangunan Tidak Teratur |
Penyuluhan aturan perijinan bangunan |
|
28 unit |
Bangunan Tidak Layak |
Penyuluhan rumah yang sehat |
|||
8 Unit/Ha |
Kepadatan Bangunan |
Penyuluhan aturan pendirian bangunan |
|||
4.180 M |
Jalan Lingkungan tidak Layak |
Penyuluhan tentang jalan sesuai kelayakan teknis |
|||
5.625 M |
Drainase Tidak Layak |
Penyuluhan tentang drainase sesuai kelayakan teknis
|
|||
194 KRT |
Air Minum Tidak Layak |
Penyuluhan menjaga dan meningkatkan kelakan air minum |
|||
3 KRT |
Air Limbah Tidak Layak |
Penyuluhan pengelolaan air limbah yang ramah ligkungan |
|||
697 KRT |
Pengelolaan Persampahan Tidak Layak |
Pelatihan pengelolaan dan peningkatan kualitas sampah daur ulang |
|||
697 KRT |
Tidak Tersedia Sarana Kebakaran |
Mengaktifkan Tim Tagana |
|||
0 Ha |
Ketersediaan Ruang terbuka hijau yang tertata |
Sosialisasi pentingnya ruang terbuka hijau yang tertata dipedesaan |
|||
12 KRT |
Status Lahan Ilegal |
Penyuluhan pentingnya bukti kepemilikan lahan |
|||
286 KRT |
Tidak Memiliki IMB |
Penyuluhan perijinan pendirian bangunan |
|||
Sumber : data baseline 2015
2. Rencana Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Desa Kulwaru
Peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapat dilaksanakan melalui pola-pola penanganan, antara lain pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali
- Rencana Perbaikan dan Penataan Bangunan
Rehab bangunan di sini berdasarkan kerusakan di atap lantai dan dinding, dan dilakukan kepada warga yang secara ekonomi tidak mampu untuk melakukan perbaikan secara mandiri
Tabel 5.3 Rencana Perbaikan dan Penataan Bangunan
Nama Dusun |
Total Bangunan (unit) |
Bangunan Tidak Teratur (unit) |
Bangunan Tidak Layak (unit) |
KULWARU KULON |
112 |
50 |
2 |
KULWARU WETAN |
91 |
28 |
10 |
KANOMAN |
99 |
43 |
4 |
KUWIRUN |
110 |
30 |
5 |
SERANGREJO |
147 |
58 |
5 |
GRANTI |
138 |
36 |
2 |
Jumlah/rerata |
697 |
245 |
28 |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Aksebilitas Jalan Lingkungan
Aksebilitas jalan lingkungan disini meliputi rehab/perbaikan jalan lingkungan, baik yang berupa corblok, paving maupun pengaspalan. Perbaikan terhadap jalan yang telah diperkeras namun rusak maupun perkerasan jalan yang masih tanah.
Tabel 5.4 Rencana Aksebilitas Jalan Lingkungan
Nama Dusun |
Panjang Total Jaringan Jalan (meter) |
Perkerasan Jalan (meter) |
Rehab Jalan Rusak (meter) |
Pembuatan Saluran (meter) |
KULWARU KULON |
2.400 |
- |
- |
730 |
KULWARU WETAN |
3.870 |
- |
800 |
450 |
KANOMAN |
2.145 |
620 |
900 |
1.775 |
KUWIRUN |
1.800 |
400 |
900 |
1.450 |
SERANGREJO |
3.050 |
200 |
300 |
800 |
GRANTI |
1.960 |
250 |
300 |
700 |
Jumlah/rerata |
15.225 |
1.470 |
3.200 |
5.905 |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Pelayanan Air Minum
Pelayanan air minum dititik beratkan pada perbaikan sarana air minum yang sudah ada. Khususnya untuk peningkatan kualitas airnya agar terhindar dari bakteri yang dapat merugikan maupun meminimalisir pencemaran sumber air minum
Tabel 5.5 Rencana Pelayanan Air Minum
Nama Dusun |
Unit Rumah Tangga |
Pembuatan Sumur/ PDAM (Unit) |
Perbaikan Sarana Air Minum (Rumah Tangga) |
KULWARU KULON |
112 |
2 |
64 |
KULWARU WETAN |
91 |
- |
42 |
KANOMAN |
99 |
- |
44 |
KUWIRUN |
110 |
- |
30 |
SERANGREJO |
147 |
27 |
10 |
GRANTI |
138 |
- |
4 |
Jumlah/rerata |
697 |
29 |
194 |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Drainase Lingkungan
Rencana untuk drainase lingkungan meliputi rehab/perbaikan drainase yang tersebar di 6 dusun di Kulwaru yang rata-rata ada kerusakan. Ada pula pembangunan drainase baru di beberapa lokasi yang belum ada drainasenya sama sekali. Sedangkan pembuatan SAH (Saluran Air Hujan) di Kulwaru sendiri belum dibutuhkan.
Tabel 5.6 Rencana Jaringan Drainase
Nama Dusun |
Panjang Drainase (meter) |
Rehab Drainase (meter) |
KULWARU KULON |
3.455 |
1.000 |
KULWARU WETAN |
3.800 |
1.600 |
KANOMAN |
2.205 |
1.130 |
KUWIRUN |
400 |
200 |
SERANGREJO |
2.850 |
995 |
GRANTI |
1.950 |
700 |
Jumlah/rerata |
14.660 |
5.625 |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Pengelolaan Air Limbah
Perencanaan dalam pengelolaan air limbah difokuskan pada penyediaan jamban leher angsa yang memiliki septi tank dengan jarak >10 meter dan perbaikan jamban yang sudah tidak layak
Tabel 5.7 Rencana Pengelolaan Air Limbah
Nama Dusun |
Pengelolaan Air Limbah |
|
Pembuatan Jamban |
Perbaikan Jamban |
|
KULWARU KULON |
2 |
2 |
KULWARU WETAN |
- |
- |
KANOMAN |
- |
- |
KUWIRUN |
- |
- |
SERANGREJO |
- |
1 |
GRANTI |
- |
- |
Jumlah/rerata |
2 |
3 |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Pengelolaan Persampahan
Rencana pengelolaan persampahan disini difokuskan terhadap penanganan sampah tersebut dalam pemilahan maupun pengelolaannya secara swadaya oleh masyarakat, dengan dilengkapi sarananya baik bak sampah, gerobak mapun truck sampah serta dibuatkan prasarana (TPS) sebagai tempat pengelolaan sampah.
Tabel 5.8 Rencana Pengelolaan Persampahan
Nama Dusun |
bak sampah terpisah (unit Rumah Tangga) |
Gerobak |
TPS |
Penyediaan alat biopori |
KULWARU KULON |
112 |
1 |
0 |
112 |
KULWARU WETAN |
91 |
0 |
0 |
91 |
KANOMAN |
99 |
0 |
0 |
99 |
KUWIRUN |
110 |
0 |
0 |
110 |
SERANGREJO |
147 |
1 |
1 |
147 |
GRANTI |
138 |
1 |
0 |
138 |
Jumlah/rerata |
697 |
3 |
1 |
697 |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Sistem Proteksi kebakaran
Rencana sistem proteksi kebakaran menjadi hal penting kedepan didesa Kulwaru, karena pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan bertambahnya bangunan hunian, Sistem proteksi yang direncanakan meliputi penyediaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) idealnya satu rumah 1 APAR namun dalam perencanaan ini dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Tabel 5.9 Rencana Sistem Proteksi kebakaran
Nama Dusun |
Luas Permukiman (Ha) |
Kepadatan Unit/Ha |
APAR (unit) |
KULWARU KULON |
9,6 |
12 |
112 |
KULWARU WETAN |
13,6 |
7 |
91 |
KANOMAN |
8,3 |
12 |
99 |
KUWIRUN |
12,2 |
9 |
110 |
SERANGREJO |
19,9 |
7 |
147 |
GRANTI |
23,5 |
6 |
138 |
Jumlah/ rerata |
87,1 |
8 |
697 |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Ruang Terbuka Publik
Kebijakan Kabupaten Kulon Progo mengenai kewajiban menyediakan lahan untuk ruang terbuka publik/Hijau minimal 30�ri luas wilayah yang ada. Ruang Terbuka Hijau di desa Kulwaru masih banyak ditemui karena sebagian besar lahan di desa Kulwaru berupa areal pertanian atau persawahan, pekarangan, dan tegalan, lapangan, dan sebagainya. Ruang terbuka hijau ini sendiri memiliki fungsi sebagai area resapan, area penyeimbang lingkungan, area sosialisasi warga, area bermain, area olahraga, area rekreasi masyarakat. Di desa Kulwaru ini sendiri ruang terbuka hijau yang ada belum mengakomodasi kebutuhan akan area rekreasi, sosialisasi, area evakuasi serta fungsi-fungsi lainnya. Dimana kedepan kawasan ruang terbuka hijau pastilah sangat diperlukan seiring pertambahan penduduk yang berpengaruh terhadap pertambahan jumlah bangunan
Tabel 5.10 Rencana Ruang Terbuka Publik
Nama Dusun |
Luas Permukiman (Ha) |
RTH (unit) |
KULWARU KULON |
9,6 |
1 |
KULWARU WETAN |
13,6 |
1 |
KANOMAN |
8,3 |
1 |
KUWIRUN |
12,2 |
1 |
SERANGREJO |
19,9 |
1 |
GRANTI |
23,5 |
1 |
Jumlah/ Rerata |
87,1 |
6 |
Sumber : data baseline 2015
- Rencana Peningkatan Ekonomi Dan Sosial Budaya
Tabel 5.11 Rencana Peningkatan Ekonomi Dan Sosial Budaya
Indikator |
Rencana Peningkatan |
Lokasi |
Volume |
Ekonomi |
Penyediaan penanda usaha rumahan |
Setiap tempat usaha rumahan |
63 unit |
Penyediaan alat usaha rumahan |
Setiap tempat usaha rumahan |
63 unit |
|
|
Jumlah |
126 unit |
Sumber : hasil analisis TIPP
Indikator |
Rencana Peningkatan |
Lokasi |
Volume |
Sosial Budaya |
Pembangunan atau penyediaan ruang sebagai sarana pertemuan, pelatihan kesenian, maupun tempat menyimpan sarana sosial budaya masyarakat |
KULWARU KULON |
1 unit |
KULWARU WETAN |
1 unit |
||
KANOMAN |
1 unit |
||
KUWIRUN |
1 unit |
||
SERANGREJO |
1 unit |
||
GRANTI |
1 unit |
||
|
Jumlah |
6 unit |
Sumber : hasil analisis TIPP