Jumat, 03 Februari 2023 bertempat di Padukuhan Kulwaru Kulon, tepatnya di ladang KWT (Kelompok Wanita Tani), mahasiswa KKN padepokan 028 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Periode II Tahun 2022/2023 melakukan program kerja kelompok yaitu pemanfaatan limbah kulit bawang. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kelompok dan program kerja unggulan untuk Padukuhan Kulwaru Kulon. Dalam kegiatan tersebut mempunyai sasaran yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT), karena pemanfaatan limbah kulit bawang ini dapat dijadikan alternatif pestisida organik cair atau pestisida nabati.
Dalam pelaksanaan program tersebut, mahasiswa KKN padepokan 028 memberikan kegiatan berupa penyuluhan dan penerapan pestisida organik cair ke masyarakat sekitar. Adapun prosedur pembuatan pestisida limbah kulit bawang adalah sebagai berikut:
- Penyortiran dan Pengumpulan Limbah Kulit Bawang
Kulit bawang merah dan bawang putih yang telah dikumpulkan, akan dijadikan satu di dalam wadah, botol, ataupun ember. Jika, terdapat limbah dapur yang lain, maka akan dipisahkan terlebih dahulu. Setelah itu, diberi air secukupnya.
- Pembuatan Ekstrak Kulit Bawang
Limbah kulit bawang merah dan bawang putih yang telah di sortir dan direndam didalam botol, wadah ataupun ember sebaiknya didiamkan terlebih dahulu selama 1 sampai 2 hari. Hal terakhir pada tahap pelaksanaan ini adalah pengaplikasian pestisida organik cair limbah kulit bawang merah dan kulit bawang putih. Pestisida yang telah berhasil dibuat langsung akan diaplikasikan ke tanaman di kebun masyarakat setempat. Penerapannya adalah pestisida yang langsung disemprotkan pada daun atau batang tanaman yang terkena hama secara merata, dimana hal tersebut berguna untuk menjadikan hama atau serangga enggan memakan tanaman, bahkan dapat menyebabkan kematian pada seranga atau hama tersebut.
Manfaat dari adanya pembuatan pestisida organik cair dari limbah kulit bawang adalah sebagai pestisida nabati (pembasmi hama), perangsang akar tanaman dan sebagai penghambat serangga merusak tanaman. Program ini dilakukan, karena penting bagi masyarakat untuk mengetahui alternatif yang mudah, hemat dan tidak sulit mencari bahan utamanya. Selain itu, tujuan utamanya adalah masyarakat dapat mengelola dan memanfaatkan limbah kulit bawang merah dan bawang putih supaya tidak terbuang sia-sia.