SOSIALISASI APLIKASI BAGI KADER, PENCEGAHAN STUNTING ITU PENTING !
Pemerintah Desa Kulwaru, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo sedang berupaya menekan angka pertumbuhan stunting. Pertumbuhan Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau penduk (kerdil) dari standar usianya.
Berbagai cara penanganan stunting terus dilakukan dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat Desa Kulwaru. Salah satu diadakanannya penguatan kelambagaan Posyandu dalam pencegahan stunting. Para kader Posyandu juga didorong untuk proaktif mengusulkan alokasi anggaran pencegahan stunting dari dana desa melalui Musrenbangdes. Pihak pemerintahan Desa juga akan mensupport kegiatan sosialisasi pencegahan stunting.
Hal tersebut disampaikan pada peretemuan Penguatan Kelembagaan Posyandu dalam Pencegahan Stunting yang diselenggarakan UPT Puskesmas Wates dan Bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa, 17 September 2019, yang bertempat di Aula Desa Kulwaru. Kegiatan Sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Desa Kulwaru, Imam Hudaya, S.Pt didampingi perwakilan dari Puskesmas Wates, dan diikuti Kader Posyandu Desa Kulwaru.
Kegiatan Sosialisasi ini merupakan penyampaian materi tentang bagaimana pencegahan stunting yang terjadi pada anak sejak usia balita. Kader Posyandu sangat dituntut perannya untuk menigkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, karena adanya Posyandu merupakan pusat penyebaran informasi kesehatan dalam lingkup pedesaan. Sehingga kader – kader posyandu harus aktif memberikan pelayanan terhadap masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di wilayah desa.
Sementara itu, dengan adanya kegiatan pencegahan stunting di desa Kulwaru, pihak pemerintahan desa akan terus mendampingi kader posyandu untuk menekan angka pertumbuhan stunting pada Desa Kulwaru. Tutur Kepala Desa Kulwaru.
Di samping itu juga, Pemerintahan Desa Kulwaru mendapatkan hibah sebuah laptop dari Universitas Negeri Yogyakarta untuk membantu kader dalam melakukan pencatatan administrasi laporan stunting setiap bulannya. Dalam sosialisasi tersebut dari pihak narasumber menyampaikan adanya sebuah aplikasi guna mengentri data penimbangan di posyandu tersebut, agar dapat terintegrasi dengan data yang lain sehingga dapat ditemukan hasil yang lebih valid.